Jumat, 24 Juli 2020

Artikel yang menggugah saya ketika ikuti training karyawan baru Yayasan Kalla...Kalla Group di LEC Athirah Bukit Baruga Antang

Mereka Cari Jalan, Bukan Cari Uang
istProf Rhenald Kasali
Senin, 18 Mei 2015 | 05:00 WIB
Rhenald Kasali@Rhenald_KasaliKOMPAS.com —
Duduk di depan saya dua perempuan muda. Mereka sarjana hukum lulusan UI. Wajah dan penampilannya dari kelas menengah, yang kalau dilihat dari luar punya kesempatan untuk "cepat kaya", asal saja mereka mau bekerja di firma hukum papan atas yang sedang makmur, seperti impian sebagian kelas menengah yang memanjakan anak-anaknya.Namun, keduanya memilih bergabung dalam satgas pemberantasan illegal fishing yang dipimpin aktivis senior Mas Achmad Santosa. Dari foto-foto yang ditayangkan presenter Najwa Shihab dalam programMata Najwa, tampak mereka tengah menumpang sekoci kecil mendatangi kapal-kapal pencuri ikan. Dari Ambon, mereka menuju ke Tual, Benjina, dan pusat-pusat penangkapan ikan lainnya di Arafura.Itu baru permulaan. Sebab, pencurian besar-besaranbaru akan terjadi dua sampai tiga bulan ke depan. Mereka, para pencuri itu, datang dengan kapal yang lebih besar, bahkan mungkin dengan "tukang pukul" yang siap mendorong mereka ke laut menjadi mangsa ikan-ikan ganas.Uang ataumeaning?Di luar sana, anak-anak muda lainnya setengah mati mencari kerja, ikut seleksi menjadi calon PNS, pegawai bank, konsultan IT, guru, dosen, dan seterusnya.Seperti kebanyakan kaum muda lainnya, mereka semua didesak keluarga agar cepat mendapat pekerjaan, membantu keuangan keluarga, dan menikah pada waktunya. Cepat lulus dan dapat pekerjaan yang penghasilannya bagus.Tak sedikit di antara mereka yang beruntung bertemu orang-orang hebat, dari perusahaan terkemuka, mendapatkan pelatihan di luar negeri, atau penempatan di kota-kota besar dunia.Namun, semua itu akan berubah. Sebab, atasan yang menyenangkan tak selamanya duduk di sana. Kursi Anda bisa berpindah ke tangan orang lain. Kaum muda akan terus berdatangan dan ilmu-ilmu baru terus berkembang. Bulan madu karier pun akan berakhir. Mereka akan tampak tua di mata kaum muda yang belakangan hadir.Sebagian dari mereka juga ada yang menjadi wirausaha. Tidak sedikit yang tersihir oleh kode-kode yang dikirim sejumlah orang tentang jurus-jurus cara cepat menjadi kaya raya. Bisa saja mereka berhasil meraih banyak hal begitu cepat. Namun, benarkah mereka berhasil selama-lamanya?Pengalaman saya menemukan, orang-orang yang dulu begitu getol mencari uang kini justru tak mendapatkan uang. Pada usia menjelang pensiun, semakin banyak orang yang datang mengunjungi teman-teman lama sekadar untuk mendapatkan pinjaman. Sebagian lagi hanya bisa sharing senandung duka.Kontrak rumah dan uang kuliah anak yang belum dibayar, pasangan yang pergi meninggalkan keluarga, dan serangan penyakit bertubi-tubi. Padahal, dulu mereka begitu getol mengejar gaji besar, berpindah-pindah kerja demi kenaikan pendapatan.Saya ingin memberi tahu Anda nasihat yang pernah disampaikan  oleh Co-Founder Apple, Guy Kawasaki. Kepada kaum muda, ia pernah mengatakan begini:"Kejarlahmeaning. Jangan kejar karier demi uang. Sebab, kalau kalian kejar uang, kalian tidak dapat 'meaning', dan akhirnya tak dapat uang juga. Kalau kalian kejar 'meaning', maka kalian akan mendapatkan position, dan tentu saja uang."Lantas apa itumeaning?Meaningitulah yang sedang dikerjakan anak-anak perempuan tadi yang saya temui dalamtappingprogram televisiMata Najwaedisi hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei beberapa hari ke depan, menjadirelawan dalam tim pemberantas illegal fishing.Itu pulalah yang dulu dilakukan oleh para mahasiswa kedokteran di Stovia yang mendirikan Boedi Oetomo yang menandakan Kebangkitan Nasional Indonesia. Bahkan, itu pula yang dijalankan oleh seorang insinyur lulusan ITB yang merintis kemerdekaan Indonesia, Ir Soekarno. Itu pula yang dilakukan para CEO terkemuka saat mereka muda.Di seluruh dunia, para pemimpin itu lahir dari kegigihannya membangunmeaning, bukan mencari kerja biasa. Dalam kehidupan modern, itu pulalah jalan yang ditempuh para miliarder dunia. Mereka bukanlah pengejar uang, melainkan pengejar mimpi-mimpi indah, seperti yang diceritakan oleh banyak eksekutif Jerman yang dulu menghabiskan waktu berbulan-bulan kerja sosial di Afrika. "Tidak saya duga, apa yang saya lakukan 20 tahun lalu itulah yang diperhatikan pemegang saham," ujar mereka.Saya jadi ingat dengan beberapa orang yang mencari kerja di tempat saya, baik di UI maupun di berbagai aktivitas saya. Ada yang benar-benar realistis, datangdengan gagasan untuk membangunmeaning, dan ada yang sudah tak sabaran mendapatkan gaji besar.Kelompok yang pertama, sekarang bisa saya sebutkan mereka berada di mana saja. Sebagian sudah menjadi CEO, pemimpin pada berbagai organisasi, dan tentu sajawirausaha yang hebat atau PhD lulusan universitas terkemuka.Namun, kelompok yang kedua, datang dengan tawaran yang tinggi. Ya, mereka menilai diri jauh lebih tinggi dari kemampuan mereka. Tak jarang ada yang diminta berhenti oleh keluarganya hanya beberapa bulan setelah bekerja demi mencari pekerjaan yang gajinya lebih besar. Amatilah mereka yang baru menikah. Kalaubukan pasangannya, bisa jadi orangtua atau mertua ikut mengubah arah hidup dan mereka pun masuk dalam pusaran itu.Padahal, semua orang tahu orang yang mengejarmeaningitu menjalankan sesuatu yang mereka cintai dan menimbulkan kebahagiaan. Bahagia itu benih untuk meraih keberhasilan. Orang yang mengejar gaji berpikir sebaliknya, kaya dulu, baru bahagia. Ini tumbuh subur kala orang dituntut lingkungannya untuk mengonsumsi jauh lebih besar dari pendapatan.Sebaliknya, mereka yang membangunmeaning, tahu persis, musuh utama mereka adalah konsumsi yang melebihi pendapatan.Potret diriKalau saya merefleksikan ke belakang tentang hal-hal yang saya jalani dalam hidup saya, dapat saya katakan saya telah menjalani semua yang saya sebutkan di atas. Sementara itu, teman-teman yang 30 tahun lalu memamerkan kartu kreditnya (saat itu adalah hal baru bagi bangsa ini), pekerjaan dengan gaji besar, jabatan dan seterusnya, kini justru tengah mengalami masa-masa yang pahit.Seorang pengusaha besar mengatakan begini, "Uang itumemang tak punya mata, tetapi mempunyai penciuman. Ia tak bisa dikejar, tetapi datang tiada henti kepada mereka yangmeaning-nya kuat."Di dinding perpustakaan kampus Harvard, saya sering tertegun membaca esai-esai singkat yang ditulis oleh paraaplikanyang lolos seleksi. Tahukah Anda, mereka semua menceritakan perjalanan membangunmeaning. Maka, saya tak heran saat Madame Sofia Blake, istri Duta Besar Amerika Serikat, di sini berkunjung ke Rumah Perubahan minggu lalu, ia pun membahas hal yang sama untuk membantu 25 putra-putri terbaik Indonesia agar bisa tembus diterima di kampus utama dunia.Meaningitu adalah cerita yang melekat pada diri seseorang, yang menciptakan kepercayaan, reputasi, yang akhirnya itulah yang Anda sebut sebagaibranding. Anda bisa mendapatkannya bukan melalui jalan pintasatau lewat jalur cara cepat kaya.Meaningitu dibangun dengan cara yang berbeda dari yang ditempuh pekerja biasa, dari terobosan-terobosan baru. Kadang, dari bimbingan orang-orang besar yang memberikan contoh dan mainan baru. Ya, contoh dan mainan itulah yang perlu kita cari dan terobosan-terobosan yang kita lakukan kelak memberikan jalan terbuka.Selamat mencoba. Selamat hari Kebangkitan Nasional. Jangan lupa pemuda yang dulu membangkitkan kesadaran berbangsa di negeri ini adalah juga para pembangunmeaning.Prof Rhenald Kasaliadalah Guru Besar Ilmu ManajemenFakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Pria bergelar PhD dari University of Illinois ini juga banyak memiliki pengalaman dalam memimpin transformasi, di antaranya menjadi pansel KPK sebanyak empat kali dan menjadi praktisi manajemen. Ia mendirikan RumahPerubahan, yang menjadirole modeldarisocial businessdi kalangan para akademisi dan penggiat sosialyang didasarientrepreneurshipdan kemandirian. Terakhir, buku yang ditulis berjudulSelf Driving: Merubah Mental Passengers Menjadi Drivers

Sabtu, 19 Desember 2015

Indahnya saling menghargai

Hari ini 15/12/2015 pukul 14:00 Wita datang seorang pemuda yang belakangan saya tahu bernama basri.. dia merupakan keponakan dari pak sahid yang merupakan anak semata wayang dari pak dusun tempat dimana posko kami berada. Pemuda ini tiba-tiba datang ke rumah ini untuk bekerja sehingga pak sahid heran dan mulai curiga kalau anak ini lagi tidak sadar...di periksanya badan anak ini kemudian di ketahui kalau dia habis jatuh dari motor tapi dia tidak tahu dimana jatuh dan tidak ada seorang pun yang melihatnya jatuh.

Basri ini tinggal di malino dan akan menuju cikoro karena ada keluarga yang meninggal dunia... berdasarkan dengan saudaranya mereka ketemu di jalan bontoloe tapi basri ini tiba tahu dari mana sehingga tidak sampaikan di cikoro dan malah singgah di rumah pak Sahid... karena kasian maka pak Sahid menghubungi semua keluarganya lewat telepon...satu persatu keluarga datang untuk menjenguk...mereka melihat ternyata ini anak kaki dan tangannya keseleo dan celananya robek-robek tapi tidak tahu jatuh di mana sementara motornya juga ringsek dan stang kakinya rapat dengan gigi alias bengkok...

Setelah di panggilkan sanro akhirnya anak ini sadar.... menurutnya dia tidak tahu kalau hendak ke cikoro tapi dia hendak bekerja dan membonceng ayahnya padahal menurut warga ayahnya telah lama meninggal dan anak ini katanya di suruh singgah di rumah omnya, pak sahid. Sampai magrib anak ini masih belum fit, sehingga warga di sini melakukan pambacaan untuk anak ini... kemudian anak ini berangsur normal dan merasakan sakit di badannya tapi masih bingung dan tidak tahu jatuhnya di mana... 

Upaya peningkatan kapasitas guru di desa paladingan dan sekitarnya

16-17 November 2015 merupakan waktu yang telah kami sepakati untuk mengadakan workshop matematika dan IPA di sekolah-sekolah yang ada di desa pa'ladingan dan sekitarnya...
 
Workshop mapel ini kami adakan berdasarkan hasil observasi  kami selama berada di desa pa'ladingan dalam rangka meningkatkan kapasitas guru-guru desa yang ada di Gowa karena di lapangan mereka kebanyakan mengajar dengan cara yang menoton, kaku dan sangat sukar di terima oleh murid sehingga murid banyak yang bosan dan tidak konsentrasi terhadap pelajarannya...
 
Senin 09/11/2015 pagi setelah selesai upacara bendera yang rutin di laksanakan di tiap sekolah termasuk SDN Pa'ladingan saya menghadap ke kepsek untuk menyampaikan rencana kegiatan workshop tersebut... kepsek sangat mendukung kegiatan tersebut dan siap menjadi tuan rumah untuk pelaksanaaannya tapi beliau meminta agar kegiatan tersebut di undur sampai tanggal 19-20 November dengan Pertimbangan sejak hari ini 9 november sampai 14 November merupakan waktu untuk UKG guru-guru di SD tersebut termasuk kepsek sendiri... selanjutnya merupakan dari jadi kabupaten Gowa sehingga seluruh kepsek akan berkumpul di ibu kota kabupaten tersebut dan bisanya baru tanggal 19 tersebut... kemudian saya mengucapkan terima kasih kepada ibu kepsek atas waktunya dan saya mengadakan akan mempertimbamgkan saran dan akan membicarakannya dengan tim dan supervisor serta manager... 

Pa'ladingan Warning Listrik

Senin 14/12/2015 setelah menunaikan shalat ashar say menuju rumah k hilda karena telah janjian untuk pergi mencat RBM kami... tiba di sana setelah mengetok pintu dan memanggil k hilda beberapa kali tapi tak kunjung ada jawaban... saya kemudian duduk di kursi teras yang tersedia.. beberapa menit kemudian, cuaca yang begitu cerah berbalik 180° menjadi kelam dan langsung menumpahkan butiran airnya...karena k hilda g  kunjung keluar maka saya langsung menuju rumah tetangga k hilda yang sementara di renovasi... 

Setelah salah seorang pemuda menjolok mangga yang berada di halaman rumah itu... kemudian kami bersihkan dan  ngerujak... mangganya udah mengkal dan udah tidak terlalu kecut jadi makin mantap rasanya di tambah campuran kecap ABC dan cabe asli pa'ladingan makin tajam rasanya... sore itu akan di gunakan untuk mengangkut timbunan depan rumah untuk meratakan rumah bagian belakangnya oleh pak risal.. salah seorang warga dusun lurayya yang merupakan besan dari pemilik rumah yang di renovasi tersebut.. ketika anggotanya bekerja, saya, pak risal dan 3 anggota karang taruna berbincang bincang mengenai renovasi rumah tersebut sampai tiba-tiba listrik di desa ini padam.

Rabu, 16 Desember 2015

Lebih dekat dengan musim penghujan di pa'ladingan

05/11/2015 Alhamdulillah... hujan...hari itu hari  pertama hujan turun di desa pa'ladingan .... setelah q pasang status hujan di akun bbm ku...di komentari teman dari desa dampingan di kabupaten lain tepatnya bone dan jeneponto...selamat bro...telah hujan di sana..alhamdulillah jawabku...tapi mudah-mudahan hujannya gak tiap hari ya soalnya takutnya mengganggu umbi bawang merah yang telah kami budidayakan di demplot dan umurnya sudah 50 hari.
menjelang akhir bulan november ini dari berbagai media sosial entah itu bbm...line dan semacamnya terpampang jelas kata atau status alhamdulillah... hujan... sampai-sampai pasang dp gambar keadaan desa dampingan mereka yang telah di guyur hujan...ini pertanda awal datangnya musim hujan di Indonesia... tak terkecuali di desa pa'ladingan... 
Desa pa'ladingan merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan bontolempangan kabupaten gowa dengan jarak 70 km dari sungguminasa...berada di ketinggian 750 m dpl- 1300 m dpl...

Desa ini termasuk desa yang cepat memperoleh hujan... bayangkan saja pa'ladingan udah di guyur hujan awal bulan november ini sementara daerah lain baru di guyur hujan akhir bulan november ini... tapi semenjak akhir bulan november menuju awal bulan desember tepatnya hari ini senin 07/12/2015 Pa'ladingan tiap hari selalu di guyur hujan.... hujannya itu kadang mulai pukul 11:30 kadang juga mulainya pukul 13:00 dan juga pukul 14:00 sampai sore hari...

Selasa, 15 Desember 2015

Demplot DBS Pa'ladingan Panen Bawang Merah 1 ton Lebih

Hari ini 1 desember 2015 mulai pagi buta kami di sibukkan dengan persiapan workshop mata pelajaran matematika dan IPA salah satunya yaitu membantu guru pemateri dari Sekolah Islam Athirah ibu Ismi selaku pemateri matematika untuk mempersiapkan alat  peraganya... walaupun buru-buru dengan sekali-kali candaan tapi kami tetap teliti untuk mempersiapkannya.... tepat jam 09:00 kami ke sekolah yang menjadi tempat pelatihan kami yaitu SDN Pa'ladingan... tiba di sekolah ternyata guru-guru peserta pelatihan telah berdatangan... alhamdulillah jumlah mereka tidak kurang meskipun telah hari kedua... 

Setelah memasuki ruangan kelas yang menjadi tempat workshop saya tersenyum tipis sembari memperhatikan peserta yang begithu bersemangat pagi ini....beberapa saat kemudian saya mempersilahkan pemateri untuk memulai workshop tersebut untuk hari kedua...begitu  teman-teman DBS yang lain hadir serta supervisor jego (jeneponto -gowa ) tiba di lokasi workshop... maklum agak sedikit telat karena beliau paling terakhir mandi hehehe... saya menuju ruang guru untuk merapikan ruangannya karena telah di gunakan kemarin untuk sosialisasi dan inisiasi pembentukan kurikulum Mulok...

Setelah hampir tersusun rapi baik itu meja guru dan lantai telah di pel... saya menemukan bola tenis meja dan bet nya... jadi setelah rapi beneran... saya mengajak salah satu murid di SD itu untuk bermain tenis.... selang beberapa menit kemudian mobil yayasan datang... di sana ada pak Basri dan ibu feby... ibu feby ini pemateri IPA yang kemarin pulang ke makassar karena ada alat peraga yang sangat penting tetapi lupa di bawa pada hari pertama... beliau juga merupakan senior saya ketika masih ngampus di UINAM.... 

Kamis, 10 Desember 2015

Cita rasa khas kopi pa'ladingan

Senin (07/12/2015) seperti biasa rutinitas keseharianku di lokasi kerja sebagai sarjana pendamping desa program desa bangkit sejahtera (DBS) yayasan kalla desa pa'ladingan kecamatan bontolempangan kabupaten gowa provinsi sulawesi selatan... desa ini merupakan salah satu dari 11 desa dampingan oleh Comdev Yayasan Kalla tahun 2015/2016 dan salah satu desa damping dari 2 desa yang ada di kabupaten gowa... 

Setelah shalat subuh seperti biasanya... rasa dingin khas pa'ladingan yang begitu terasa Menusuk dinding epidermis kulit seakan memaksaku tuk kembali berbaring di ranjang yang sudah setengah tahun saya tempati.... 

Ketika berbaring sambil main hp... kadang ketiduran lagi dan bangun pas ada pesan masuk atau telpon dari teman dan keluarga... 

Selang beberapa jam tepatnya pukul 08.00 saya bangkit dan memberanikan diri untuk mandi... maklum suhu dinginnya air pa'ladingan hampir mencapai suhu beku air heheeee... padahal matahari mulai menampakkan sinarnya di pagi hari....

Setelah mandi seperti biasa pasti udah di buatkan segelas teh oleh ibu dusun... thanks tehnya ibu dusun pa'ladingan (gumanku dalam hati)...

Setelah berpakaian rapi layaknya petani desa sini... saya kembali menuju demplot... 

Friend's Blog