Jumat, 07 Agustus 2015

2 KEPING UANG LOGAM


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selamat Pagi INDONESIA, pak manager, pak supervisor, teman-teman Desa Bangkit Sejahtera/DBS COMDEV YAYASAN KALLA dan warga desaku, desa pa’ladingan kecamatan bontolempangan kabupaten gowa provinsi Sulawesi selatan INDONESIA, orang tuaku, segenap keluarga, dan tentu BAAqu hehehhe…


Entah apa yang terpikir di benakku sehingga pagi ini saya tidak dapat menahan diri untuk menulis,,,pengen jadi penulis yang bisa memberikan informasi ke public tentang sesuatu yang mungkin akan berguna untuk perkembangan daerah tertinggal bahkan bisa menjadi referensi pembangunan saat ini dan masa yang akan datang untuk INDONESIAKU TERCINTA….

Kali ini saya akan menulis tentang 2 keping uang logam yang saya temukan 2 bulan lalu saat saya dan tim DBS mengadakan survey lokasi desa dampingan yang merupakan program dari COMDEV YAYASAN KALLA ……

Dua Koin logam itu saya dapatkan saat bersih-bersih salah satu rumah yang ada di dusun pa’ladingan karena rumah tersebut kami bersihkan untuk persiapan keluarga salah satu anggota tim DBS yang kebetulan sudah berumah tangga , k hilda  namanya….

Pada saat membersihkan saya bersama kepala desa dan seorang pemuda desa yang bernama sapri… saat menyapu bawahan tempat tidur tiba tiba ada suara yang berdenting…kemudian saya telusuri eh ternyata sebuah koin logam …yang mengherankan bagi saya saat itu adalah saat ku angkat kion itu terlihat pecahan 20 seng,,,,’BANK MALAYSIA’….di kamar lain juga saya menemukan pecahan 10 seng uang logam bank Malaysia.

Muncullah pikiranku kok uang Malaysia ? apakah daerah ini dulunya jajahan Malaysia ? berarti ini adalah benda yang sudah sangat lama dan langkah serta bisa di museumkan…..tapi ternyata selidik demi selidik saya dapatkan fakta dari uang logam tersebut…uang logam ini menandakan bahwa sejak dahulu mungkin sejak zamannya uang 50 dan 100 rupiah yang berupa logam berlaku di indonesia banyak warga desa di INDONESIA khususnya desa pa’ladingan ini yang bekerja di Negara Malaysia entah jadi TKI/TKW dll…meninggalkan Negara sendiri, kampung halaman tanah tumpah darah ke negeri orang dengan harapan pulang dari sana dapat membangun rumah yang layak, memperbaiki ekonomi keluarga, mensejahterakan keluarga yang di tinggalkan di kampung dan sebagainya.

Sejak saya jadi siswa dan mahasiswa tidak pernah terlintas di benakku kalau yang ke Malaysia itu semua orang dari dari penjuru Negara tercinta INDONESIA…pada waktu itu sampai sebelum saya jadi sarjana pendamping desa DESA BANGKIT SEJAHTERA COMDEV YAYASAN KALLA setahuku warga INDONESIA yang ke Malaysia itu hanya penduduk yang yang berada di pesisir pantai dan kalaupun ada yang dari dataran tinggi hanya 1 atau 2 orang saja. Tetapi di lapangan berbeda, banyak sekali juga warga dataran tinggi yang hijrah ke Malaysia yang hanya mudik kalau lebaran setelah paling sedikitnya berada 5 tahun di negeri orang.

Semua ini terjadi karena kurangnya lapangan kerja yang ada di Negara ini atau pikiran masyarakat kita yang masih belum sampai ke sana….padahal NEGARA INDONESIA tidak hanya dikenal mempunyai kekayaan alam yang sangat melimpah, wilayah yang luas, sumber daya manusia yang banyak..ini bukan sekedar opini  tapi ini merupakan fakta.

Di desa pa’ladingan ini saja memiliki luas 19,16 km persegi, terletak pada ketingian 750 m sampai 1.300 m dpl, dengan topografi sedang, seperti halnya wilayah lain di kabupaten gowa di desa pa’ladingan dikenal hanya ada dua musim yaitu musim kemarau dimulai bulan mei hingga september dan musim hujan  di mulai bulan oktober sampai april, keadaan seperti  itu bergantian setelah melewati masa peralihan yaitu bulan april sampai mei dan bulan September sampai dengan bulan oktober.

Suhu udara ditentukan antara lain oleh tinggi rendahnya terhadap permukaan laut dan jarak dari pantai, secara umum suhu udara rata-rata berkisar antara 23 sampai 24 derajat celcius , curah hujan rata-rata 3, 600 mm/tahun.

Desa pa’ladingan merupaka salah satu desa di kecamatan bontolempangan dengan batas-batas sebagai berikut:
·Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan parigi
·Sebelah timur berbatasan dengan desa bontoloe
·Sebelah selatan berbatasan dengan desa lassa-lassa
·Sebelah barat berbatasan dengan desa paranglompoa
Penggunaan lahan di desa ini terbagi menjadi sawah 33,24 Ha, perkebunan 371,23 ha, pemukiman 27,77 ha dan sisanya untuk lain-lain.

Dari data di atas terlihat bahwa desa ini memiliki lahan yang luas untuk pengembangan berbagai macam tanaman baik musiman maupun holtikultura. Hanya saja pada umumnya warga Indonesia memiliki sifat kemalasan untuk mengolah sumber daya yang ada tapi malah bekerja maksimal kalau berada di Negara lain….entah siapa yang salah dalam proses ini…..

Kita tidah usah mencari siapa yang salah terhadap masalah yang terlanjur terjadi di Negara kita. Marilah kita bersama- sama membangun Negara ini mulai dari tingkatan desa, mengerti tugas dan tanggung jawab masing-masing karena kita hidup di dunia ini tidak selamanya, kita hanya singgah sementara untuk mengisi KARUNG yang telah Pencipta kita berikan sebagai bekal di kehidupan berikutnya, kehidupan akhirat yang lebih kekal abadi selamanya.

Mati dan hidup adalah ujian. Siapa yang lulus ? dialah yang paling baik amalnya.

Bagi kita yang bekerja-apakah jadi guru, pedagang,pemimpin, karyawan dan lain sebagainya- marilah berbuat yang terbaik. Sebab, hakikatnya perbuatan kita itu bukan untuk orang lain, tapi untuk diri kita sendiri. Bagi kita yang jadi penuntut ilmu, marilah belajar dengan baik. Carilah ilmu sebanyak-banyaknya.

Untuk kita yang masih hidup, marilah isi hidup ini dengan amalan terbaik,kerja keras, kerja cerdas dan kerja ibadah.         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Friend's Blog